#5 Dearest, my alter ego..

Untuk Dhira Nadhetta Daffania.

Halo, Dhira. Apa kabarmu hari ini? Apakah kau baik-baik saja?
Akhir-akhir ini kamu selalu ada di pikiranku.
Aku rindu dirimu. Kamu rindu aku tidak?

Bagaimana kehidupanmu sekarang? Masih sering clubbing kah?
Ingat pesanku, aku pernah bilang kalau kamu harus kurangi mampir di tempat seperti itu.
Mending kamu nginep dirumahku saja deh, kita duduk di balkon sambil minum coklat hangat.
Berbagi cerita dengan pelukan hangatmu dibelakangku.
Aku rindu itu. Aku rindu dirimu.

Dhira Nadhetta Daffania..

Kamu perempuan cantik seusia diriku, 20 tahun.
Pintar, mudah bergaul, punya banyak teman, cantik, seksi, sensual dan kau pandai bermain piano.
Siapa lelaki yang tak suka dengan pesonamu?

Pertama aku melihatmu, aku tak bisa melepaskan padangan mata ini kearah lain.
Di taman bunga, kulihat kau dengan mini dress pink, kau menangis sendiri di pojok taman.
Aku menghampiri dengan iba, ku sentuh pundakmu.
Kau menatapku dengan mata nanar.. sembab.

Tangismu semakin pecah di pundakku.
Hei, cantik.. air matamu terlalu berharga untuk dibuang-buang.
Simpan saja untuk seseorang yang lebih pantas.

Dhira yang rapuh. Dhira yang tegar. Dhira yang plinplan.
Dhira yang seksi. Dhira yang disukai semua orang.

Hidupmu berubah sejak orang tuamu tak ada.
Kau hampiri aku dengan sebotol bir di tangan.
Aku kaget setengah mati!

Clubbing. Apa itu tempat yang teduh untukmu sekarang ini?
Apa sih yang enak disana? Aku marah denganmu, sangat marah.
Kau menangis, ya, kau hanya bisa menangis. Dhira yang bodoh!

Dimana dirimu sekarang? Mengapa tak ada kabar?
Sepucuk suratpun tak ada yang datang di rumahku.

Dear Dhira Nadhetta Daffania..

Aku mencintaimu. Aku merindukanmu.
Sampai suatu saat nanti kau ingat diriku, peluk aku.
Punggungku terlalu dingin disini..

Comments

Popular Posts