Si rambut kepang, begitu aku memanggilnya.

BRAK!!
Ku hempaskan mobil-mobilan kesayanganku ke lantai. Aku berlari menuju halaman belakang, mencari sosok wanita cantik yang aku hafal betul aroma tubuhnya. Wangi lembut parfum lavender, sama seperti aroma boneka milik anak itu.

"Mamaaaa!" teriakku.
"Kenapa sayang? Ada apa? Jangan lari-lari begitu, nanti kamu terjatuh."
"Itu, anak itu lagi Maa, dia ngikutin aku terus. Sebeel!" kataku sambil menunjuk seorang gadis mungil nan cantik, berambut coklat bersinar dan di kepang dua dengan manis. Ia tersenyum cantik sambil mengulum lolipopnya.



                                    ***


Ya, gadis mungil itu. Aku ingat sekali paras cantiknya. Dia selalu datang ke rumahku setiap aku sedang bermain-main di teras depan rumah.

15 tahun yang lalu. Aku berlaku kasar dengan merusak boneka teddy bear kesayangannya. Waktu itu aku tidak punya satu teman pun. Dan aku kaget ketika kau datang menghampiriku, menyapaku dengan ceria sambil menyodorkan lolipop sambil berkata..
''kau mau? Ini manis sekali.''
Aku terpana. Hanya diam dan malah memberikan respon dingin untuk menutupi rasa gugupku. Rasanya seperti ada banyak kupu-kupu berkumpul di perutku.


Hari berikutnya kau datang membawa sebuah boneka teddy bear mungil.
"ini untukmu, supaya kau ada teman." ucapnya tulus.
Dan lagi, aku terpana, namun aku terlalu malu untuk menjadi temanmu. Kuraih boneka itu dan merusaknya dengan kedua tanganku.
Oh tidak. Aku merasa buruk sekali.


Kau cantik, sedangkan aku hanyalah pria berambut botak jelek akibat beberapa kali menjalani kemotherapy.
Ya, aku mengidap leukimia.
Aku ingat sekali, saat itu kau menangis. Aku membenci diriku sendiri sejak saat itu.



Kini kau datang di waktu yang berbeda. Kau sudah dewasa. Sungguh lebih cantik dari 15 tahun lalu.
Aku memberanikan diri untuk menyapamu. Sambil berharap kau lupa wajahku, teman jahat yang merusak teddy bearmu.



"Hai.." sapaku.
Kau menoleh, kita bertatap mata. Seakan kau tahu isi pikiranku, kau pun berkata..
"Hai. Ah, kau mau lolipop? Ini manis sekali." jawabmu sambil memeluk boneka teddy bear.
Boneka yang telah ku rusak dulu. Tak ku sangka... Ah, maafkan aku gadis kecilku..



Sent using a Sony Ericsson Zylo

Comments

Popular Posts