Reparasi Hati

Jam menunjukkan pukul 02.16 dan aku masih belum bisa terpejam. Otakku memutar semua angan tentangmu. Indah. Itu yang aku rasa.

Bahagiakah kamu ketika aku hanya mengingat namamu disaat bahagia ataupun tersulit dalam hidupku?
Bahkan saat aku bersyukur pun, namamu muncul dalam gerakan bibir manisku.

Hai, pemilik hati. Panggil aku rapuh atau apapun. Tapi rasa ini sudah sangat dalam. Hingga muncul suatu ketakutan yang.... entah... sepertinya takut untuk disakiti.

Ya, aku insecure.
Entah karena apa. Feelingku berbisik sesuatu yang mengganggu pikiranku.
Dan seperti yang kalian tahu, feeling wanita itu kuat. Apalagi jika memang benar ada sesuatu yang buruk sedang terjadi.

Aku hanya berpesan, jaga baik-baik hati yang sudah aku titipkan. Susah mencari tukang reparasi hati disini.

Ya, silahkan panggil aku cheesy, cengeng, nulis curhatan basi di blog, whatever. It's up to you to judge.
But hey, you're reading my page now. Don't you realize? :)

Selamat malam, emm, selamat dini hari. Lebih baik sekarang aku membenamkan diri dalam tumpukan rindu berdebu yang terjangkit virus insecure.

Comments

  1. saya juga sama sepertimu. bahkan saya lebih sakit... sejengkal menuju pernikahan... ia putus semuanya.

    seperti dibawa kelangit selama 3 tahun, lalu tiba-tiba dibanting dengan keras ke bawah..

    lalu ia katakan, "Hey ayo bangun !"

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts